Peraturan Lempar Lembing Beserta Gambar

PERATURAN LEMPAR LEMBING

Peraturan yang diterapkan dalam cabang olahraga nomor lempar lembing adalah peraturan yang telah ditetaplan oleh PASI ( Peraatuan Atletik seluruh Indonesia ).Peraturan perlombaan lempar lembing meliputi peraturan alat , bahan dan ukuran lembing, Lapangan lempar lembing, dan peraturan-peraturan cara melakukan lempar lembing .

Berikut ini akan saya uraikan peraturan nomor olahraga lempar lembing:

a. Bahan atau materi lembing

Lembing dibagi dalam  3 bagian , yaitu badan lembing terbuat dari kayu atau metal, mata lembing terbuat dari metal, dan tali dan pegangan lembing yang melilit di titik tengah lembing yang menjadi pusat gravitasi lembing.

b. Ukuran lembing

    Putra

Panjang lembing  2,6 – 2,7 meter

Berat lembing 700 - 800 gram

     Putri

Panjang lembing 2,2 – 2,3  meter

Berat lembing 600 gram

c. Lapangan Lempar lembing

Bentuk lapangan lempar lembing seperti pada gambar  di bawah ini:

 d. Lintasan awalan 

Lintasan awal harus dibatasi 5 cm dengan jarak 4 meter

Panjang lintasan awal minimal 30 meter dan maksimal 36.5 meter

e.  Lengkungan lemparan

Pada bagian lengkungan lemparan harus dibuat dari kayu atau metal dengan di cat putih dengan lebar 7 cm, posisi datar dengan tanah, dan berbentuk busur atau lengkungan dari lingkaran yang berjari-jari 8 meter. Garis 1,5 meter dibuat dari titik temu garis lintasan awalan dengan lengkungan lemparan, menyiku keluar.

f. Sudut Lemparan

Pada bagian sudut lemparan dibentuk oleh  dua garis yang ditarik  dari titik pusat lengkungan lemparan dengan sudut 29 derajat dan memotong kedua ujung lengkungan lemparan. Tebal garis sector 5 cm.

g. Peraturan Umum Lempar Lembing

1. Lembing harus dipegang pada tempat pegangan
2. Lemparan sah bila mata lembing menancap atau menggores tanah di sector lemparan
3. Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar kaki menyentuh lengkungan lemparan, atau garis 1,5 meter atau menyentuh tanah di depan lengkungan lemparan
4. Pada saat akan mulai melempar, pelempar tidak boleh memutar sepenuhnya badannya, sehingga punggung menghadap kearah lengkungan lemparan.
5. Lemparan harus melewati di atas bahu pelempar.
6. Jumlah lemparan yang diperbolehkan adalah sama seperti tolak peluru dan lempar cakram tergantung dari jumlah peserta.