ENDURANCE
TRAINING (Latihan Daya Tahan)
Daya Tahan bagi seorang atlit sangatlah penting dalam suatu perlombaan olahraga,karena itu perlu mengetahui periodesasi dalam melatih daya tahan seorang
atlet yang akan kita bina.Pada kesempatan ini kami hanya dapat memberikan
pengetahuan dalam melatih daya tahan atlit olahraga secara sederhana.
Periodisasi Daya Tahan
Periodesasi
Daya Tahan dapat dilihat dari Tabel
Berikut ini !
Periodisasi Daya
Tahan (Endurance Perodization)
|
|||||
General Preparation
|
Specific Prep
|
Pre Comp
|
Competition
|
Transition
|
|
Aerobic
Endurance
|
Development Specific Endurance
|
Main.
End & Sport Specific End
|
Compensation
|
||
Aerobic Foundation
|
Aerobic Development
|
An Aerobic Treshold
|
Lactat Tolerance
&
Aerobic Max
|
Aerobic
Foundation/Aerobic Development
|
|
4 – 8 minggu
|
8 – 12 minggu
|
8 – 12 minggu
|
8 – 24 minggu
|
4 minggu
|
Tujuan latihan daya tahan adalah :
→Menekan Denyut Nadi istirahat (Nadi
Basal) serendah mungkin
→Mendorong Denyut Nadi kerja maksimal setinggi
mungkin
→Menggeser Defleksi Aerobik − Anaerobik
selambat mungkin (periode kerja aerobik lebih
panjang dari sebelumnya walaupun
Denyut Nadi sudah tinggi > 180X/menit)
-
VO2
Max = Jumlah O2 yang diproses tubuh pada
kerja maksimal (ml/kg/min).
→Kapasitas anaerob sangat terbatas
→VO2Max – Pria (> 70 ml/kg/min)
_ Wanita
(66 – 69 ml/kg/min)
PHASE PERSIAPAN UMUM
Pada phase ini latihan Daya Tahan dapat dilakukan menjadi dua phase latiahan yaitu :
Daya tahan Aerobik
(Aerobic Endurance)
1. Aerob Foundation Training (4 – 8 minggu)
-
Latihan
dengan denyut nadi 130 – 140 X/menit (<65% DNM)
-
Lamanya
latihan 60 menit – 2 jam
-
Bentuk
latihan slow continuous run
-
Ciri
utama, volume besar intensitas rendah
2. Aerobic Development (8 – 12 minggu)
-
Latihan
dengan denyut nadi 150 – 160 X/menit (65 – 80%)
-
Lamanya
latihan 30 – 60 menit
-
Istirahat 2 – 3 menit (130 DN)
-
Bentuk
latihan continous run dengan intensitas meningkat, dapat juga dengan cross
country (seperti continous run tapi di alam terbuka)
3. Aerobic Development (8 – 12 minggu)
-
Latihan
dengan denyut nadi 150 – 160 X/menit (65 – 80%)
-
Lamanya
latihan 30 – 60 menit
-
Istirahat 2 – 3 menit (130 DN)
-
Bentuk
latihan continous run dengan intensitas meningkat, dapat juga dengan cross
country (seperti continous run tapi di alam terbuka)
FASE PERSIAPAN KHUSUS
Membangun Daya Tahan Khusus (Development Specific Endurace)
Dalam membangun daya tahan khusus bagi atlit dibagi dalam dua tahap latihan yaitu :
1. Lactat Tolerance (8 –
12 minggu)
-
Latihan
dengan intensitas Maksimum
-
Lamanya
latihan 30 – 90 detik
-
Lama
durasi latihan 8 minggu
-
Perbandingan
1 : 1 (kerja : istirahat)
-
Pengulangan
3- 4 kali
-
2
– 3 set
-
Istirahat
antar set 10 – 20 menit (istirahat aktif)
-
Bentuk
latihan Interval Training – Speed Endurance
2.
Aerobic Maksimal (8 – 12 minggu)
-
Latihan
dengan intensitas Maksimum
-
Lamanya
latihan 30 – 90 detik
-
Lama
durasi latihan 8 minggu
-
Perbandingan
1 : 1 /1 : 2 (kerja : istirahat)
-
Pengulangan
3- 4 kali
-
Dilakukan 2 – 3 set
-
Istirahat
antar set 10 – 20 menit (istirahat aktif)
-
Bentuk
latihan Interval Training – Speed Endurance
MASA PERALIHAN (Transition
Cross Training ) dan RECOVERY SESSION
(1 – 4 Minggu)
(1 – 4 Minggu)
Pada masa peralihan untuk memulihkan kondisi atlit, hal-hal yang dapat dilakukan
selama masa 1sampai 4 Minggu antara lain :
selama masa 1sampai 4 Minggu antara lain :
→Menjaga Kebugaran dengan melakukan aktifitas
ringan dan sedang
→melaksanakan aktifitas fisik lain selain
spesifik kecabangannya (cross training)
→Pemulihan atau latihan pemulihan (recovery
training)
SEMOGA
BERMANFAAT
pada
kesemptan lain akan kami jelaskan tentang periodesasi latihan kekuatan
Ini video latihan endurance lengkap dan ball positions, salam olahraga - ssb persesi singasari..
BalasHapus