A.
Pengertian Lompat Jangkit (Triple Jump)
Lompat
jangkit merupakan modifikasi dari lompat jauh.Bahkan secara umum ,lompat jangkit tidak berbeda dengan lompat jauh.Perbedaannya terletak pada lompatannya.Jika pada lompat jauh atlet hanya melakukan satu kali lompatan ke bak pasir,nah dalam lompat jangkit atlet harus melakukan tiga kali fase lompatan.Lompat jangkit dalam dunia Internasional dikenal dengan nama Triple jump.Dahulu nomor cabang atletik ini dikenal dengan jingkat (hop), langkah (step) dan
melompat (jump)”, sesuai dengan gerakan lompat yang dilakukan si atlet. Di dalam lompat
jungkit sebenarnya terjadi tiga kali tolakan, tiga kali melayang di udara, dan
tiga kali pendaratan. Jarak lompatan di ukur dari kumulatif ketiga gerakan
lompat jangkit tersebut (hot-skip-jump).
Teknik lompat jangkit diawali dengan lari pada lintasan kemudian melakukan lompatan (hop)Gerakan
lompat jangkit memproyeksikan pusat gaya berat tubuh si pelompat di udara ke
arah depan dengan melalui tiga tahapan lompatan atau tumpuan. Yaitu
Hop-Skip-Jump. Menurut ketentuan si pelompat harus melakukan tiga kali menumpu,
menumpu dua kali dengan kaki yang sama yang disebut skip dan lompatan terakhir dg kaki yang lain
gerakan jump atau lompat kemudian mendarat di bak pasir. Hasil dari suatu lompatan sangat tegantung dari
kecepatan horizontal dan kekuatan pada ketiga tahapan tumpuan tesebut. Jarak
antara hop, skipp, jump bervariasi tergantung dari kecepatan, kekuatan, dan
kelentukan otot. Sudut tumpuan yang tepat sangat membantu menjaga kecepatan.
Lompat
jangkit dibagi dalam beberapa tahap gerakan: ancan-ancang, ”jingkat”,
”langkah”, ”lompat’ dan mendarat. Jarak yang ditempuh atlet dalam lompat
jangkit dapat diuraikan menjadi rangkaian gerak yang sama seperti pada lompat
jauh. Dalam lompat jangkit, take off dan landing untuk tiap dua
fase pertama (hop dan step) harus diatur untuk memudahkan fase
berikutnya. Misalnya, seorang pelompat jangkit yang memperoleh jarak maksimum (take
off+flight+landing) dari fase hop-nya tidak akan mencapai usaha
terbaiknya, karena jarak yang diperoleh untuk dua fase berikutnya akan
berkurang. Dengan kata lain, jarak yang diperoleh dengan usaha maksimum pada
fase hop akan hilang pada fase step dan jump.
Setiap atlit lompat jangkit haruslah menguasi tiga fase tersebut yaitu hup,skip dan jump yang menentukan jauhnya jarak hasil yang dicapai si atlit .Pokok persoalannya
terfokus pada seberapa besar jarak hop (diukur dari papan sampai ujung
kaki), jarak step (dari ujung kaki ke ujung kaki), dan jarak jump (dari
ujung kaki sampai tanda terdekat pada pasir) dianggap sebagai persentase jarak
lompatan yang harus dibandingkan. Teknik lompat jangkit dimana jarak fase hop
paling sedikit 2% lebih besar dari pada jarak fase berikutnya yang
terpanjang disebut hop-dominated, jarak fase jump paling sedikit 2%
lebih besar dari pada fase terpanjang berikutnya disebut jump-dominated,
dan bila tidak ada satu fasepun yang lebih panjang 2% daripada jarak terpanjang
berikutnya disebut balanced.
Jarak dan rasio ketiga fase
yang dicatat untuk para pelompat dunia memperlihatkan bahwa terdapat perubahan
besar dalam teknik yang digunakan selama 80 tahun. Data juga menunjukkan bahwa
kontribusi step terhadap prestasi lompatan meningkat dengan rasio antara
28-30% (Hay, 1993). Lompat jangkit memerlukan speed, power, rhytm,
balance, fleksibility, dan body awareness. Lompat jangkit
disebut sebagai power ballet. Kaki take off harus
merupakan bagian dari tungkai yang terkuat, karena digunakan untuk fase hop dan
step. Pelompat harus berkonsentrasi pada setiap fase lompatan. Posisi
kaki mengenai tanah harus dalam posisi datar atau full-footed pada fase hop
dan step, dengan lutut pada tungkai landing sedikit ditekuk
untuk persiapan take off.
Gerakan awalan yang digunakan dalam lompat jangkit sama dengan awalan untuk lompat jauh yaitu lari beberapa langkah pelan kemudian dipercepat menjelang sampai di papan tolakan. Tujuannya adalah untuk memperoleh kecepatan yang lebih besar yang dapat dikontrol selama fase jump. Kurangnya kemampuan teknik dan kekuatan otot tungkai akan menurunkan jarak dan jumlah kecepatan yang harus digunakan untuk lompatan. Perbedaan yang utamaanya adalah transisi menuju jump. Penurunan titik berat badan dalam persiapan lompatan lebih sedikit dalam lompat jauh. Pelompat lari menginjakkan kakinya di papan dalam usahanya untuk mempertahankan kecepatan horisontal dan meminimalkan komponen vertikal pada fase hop. Ketinggian hop yang berlebihan akan mengganggu lompatan karena waktu absorpsi yang meningkat selama landing menurunkan kecepatan horisontal.Untuk bisa melakukan lompat jangkit dengan baik,diperlukan keserasian antara,kecepatan, kekuatan,irama,dan kelenturan.
Pemegang rekor terjauh dalam lompat jangkit putra adalah Jonathan Edwards dari Inggris,dengan lompatan terjauh 18,29 meter . Prestasi ini dicapai pada tanggal 7 Agustus 1995.Sedangkan rekor putri dipegang oleh Inessa Kravets dari Ukraina dengan hasil lompatan 15,50 m. Prestasi ini dicetak pada tanggal 10 Agustus 1995.
Gerakan awalan yang digunakan dalam lompat jangkit sama dengan awalan untuk lompat jauh yaitu lari beberapa langkah pelan kemudian dipercepat menjelang sampai di papan tolakan. Tujuannya adalah untuk memperoleh kecepatan yang lebih besar yang dapat dikontrol selama fase jump. Kurangnya kemampuan teknik dan kekuatan otot tungkai akan menurunkan jarak dan jumlah kecepatan yang harus digunakan untuk lompatan. Perbedaan yang utamaanya adalah transisi menuju jump. Penurunan titik berat badan dalam persiapan lompatan lebih sedikit dalam lompat jauh. Pelompat lari menginjakkan kakinya di papan dalam usahanya untuk mempertahankan kecepatan horisontal dan meminimalkan komponen vertikal pada fase hop. Ketinggian hop yang berlebihan akan mengganggu lompatan karena waktu absorpsi yang meningkat selama landing menurunkan kecepatan horisontal.Untuk bisa melakukan lompat jangkit dengan baik,diperlukan keserasian antara,kecepatan, kekuatan,irama,dan kelenturan.
Pemegang rekor terjauh dalam lompat jangkit putra adalah Jonathan Edwards dari Inggris,dengan lompatan terjauh 18,29 meter . Prestasi ini dicapai pada tanggal 7 Agustus 1995.Sedangkan rekor putri dipegang oleh Inessa Kravets dari Ukraina dengan hasil lompatan 15,50 m. Prestasi ini dicetak pada tanggal 10 Agustus 1995.
B. Teknik Dasar
Lompat Jangkit
1) Fase Hop
Gerakan hop
adalah gerakan dua kali menumpu kaki yang sama dengan tidak menghambat
kecepatan lari atau awalan. Supaya lebih jelasnya perhatikan
penjelasan berikut:
Perubahan
kecepatan yaitu tekanan kaki ke arah depan dan ke atas yang
digerakkan oleh kaki tumpu.
a. Gerakan kaki tumpu pertama dan kedua dengan kaki yang sama dominan lompatan
ke arah depan tidak ke atas.
ke arah depan tidak ke atas.
b. Langkah kaki ke tiga yaitu dengan kaki yang lain sebagai tumpuan kaki
menekan mengayuh dengan tenaga penuh sehinga
kaki hampir sejajar dengan tanah.
c Terakhir dilanjutkan dengan melayang dan mendarat.Sebelum mendarat kaki tumpu harus digerakkan ke depan, sedangkan kaki yang lain tergantung bebas di belakang titik pusat berat badan.
c Terakhir dilanjutkan dengan melayang dan mendarat.Sebelum mendarat kaki tumpu harus digerakkan ke depan, sedangkan kaki yang lain tergantung bebas di belakang titik pusat berat badan.
d. Saat kaki menumpu
tumit lebih dahulu menyentuh tanah, tumit berada di depan titik pusat berat
badan. saat melayang punggung diusahakan tegak tidak condong.
Tungkai take off harus
lurus penuh (fully extended) untuk menyelesaikan dorongan pada tanah dan
paha tungkai pendorong harus paralel dengan tanah pada saat take off,
dengan sudut lutut mendekati 45 derajat dan kaki rileks. Kaki dari tungkai take
off harus ditarik mendekatipantat. Tungkai pendorong akan memutarnya dari
depan titik beratnya sampai ke belakangnya, sedangkan tungkai take off menarik
ke depan. Ketika paha tungkai take off mencapai posisi paralel, bagian
bawah dari tungkai lurus melewati lutut dengan posisi kaki dorsi fleksi.
Setelah tungkai diluruskan, pelompat melakukan dorongan kuat ke bawah, sebagai
persiapan untuk melakukan active landing. Fleksibilitas sangat penting,
semakin besar sudut ekstensi selama flight, maka waktu melayang semakin besar dan semakin besar hop-nya.
2) Fase Step
Fase kedua dalam lompat
jangkit dimulai ketika kaki take off menyentuh tanah. Tungkai take
off harus dalam keadaan lurus dengan paha tungkai pendorong tepat
berada di bawah garis paralel dengan tanah. Ketika pelompat lepas dari
tanah, tungkai take off tetap lurus di belakang titik beratnya
dengan betis tetap hampir paralel dengan tanah selama mid-flight.
Pada waktu yang bersamaan, tungkai yang berlawanan mendorong sampai
setinggi panggul dimana tetap dipertahankan sampai mid-flight selama
fase step. Sudut lutut tidak lebih dari 900. Ketika pelompat
mulai turun, tungkai pendorong lurus dengan ankle fleksi (memperpanjang
tuas) dan snap ke bawah untuk melakukan transisi dengan cepat ke
fase tiga. Selama fase step, pelompat konsentrasi pada langkah step sejauh
mungkin. Hal ini biasanya merupakan fase terlemah dan memerlukan
pelatihan yang khusus.
3) Fase Jump
Fase ketiga dan terakhir dalam lompat jangkit, yaitu
lompatan panjang yang diawali dengan lompatan dan bukan lari. Tungkai take
off (tungkai pendorong pada fase sebelumnya) diluruskan dengan kuat selama
kontak dengan tanah. Dengan paha tungkai dari tungkai bebas berada pada
ketinggian pinggang. Lengan mendorong ke depan dan atas, dan melakukan blok
selama beberapa saat ketika tangan berada pada ketinggian muka. Togok harus
dipertahankan tegak dan dagu ke atas dengan mata diarahkan ke pit.
Ketika berada di udara, tungkai bergerak ke posisi menggantung dengan kedua
paha berada di bawah togok, lutut bengkok mendekati 90 derajat. Kedua lengan
diluruskan ke atas untuk memperlambat rotasi dengan kedua tangan mengarah ke
langit. Posisi ini dipertahankan sampai mid-flight. Kedua lengan
kemudian mendorong ke depan, bawah, belakang pada saat tungkai diayun serentak
ke depan dan paha diangkat sejajar dengan tanah. Lutut tetap bengkok untuk
memperoleh keuntungan tuas yang lebih pendek. Ketika paha berada pada posisi
paralel, tungkai diluruskan cepat dan ankle fleksi dan posisi jari kaki
menghadap ke atas. Pelompat mempertahankan posisi ini sampai tumitnya menyentuh
pasir. Ketika lutut benar-benar berada dalam posisi akan menyentuh pasir, maka
panggul naik.
4) Aksi Lengan pada Fase Hop, Step, dan
Jump
Penggunaan single arm action (speed-oriented)
atau double arm action (power-oriented) pada saat take off tergantung
pada pilihan pelompat. Untuk pelompat pemula, take off single arm lebih
mudah dilakukan karena gerakannya sama dengan gerak lari. Metode double
arm menghasilkan power ketika take off, tetapi pelompat
pemula sering menurunkan kecepatan saat mendekati persiapan, dengan
demikian menurunkan efek power tambahan. Dalam teknik single
arm, lengan sedikit menyilang di depan badan ketika step akhir.
Ketika take off step dimulai, kedua lengan diam di samping badan dan
tidak dan tidak diayun. Kedua lengan pada saat diturunkan akan mendekati
pangggul bertemu dengan lengan yang dibelakang dan kedua lengan bergerak
selama lompatan. Ketika kaki take off kontak dengan tanah, kedua
lengan mendorong ke depan dan atas tubuh. Sudut kedua lengan di sikut
lebih besar dari 900 untuk menciptakan impuls ke depan yang
lebih besar.
Tak ada keperluan
untuk melakukan dorongan ke atas pada teknik ini. Seperti pada teknik single
arm, lengan diblok sesaat pada ketinggian muka dan tungkai pendorong
di blok ketika paha mendekati ketinggian pinggang. Sekalipun demikian
penekanan harus difokuskan pada kecepatan horisontal, dan bukannya
ketinggian lompatan. Dorongan kedua lengan dan tungkai memberikan impuls
vertikal yang diperlukan, tanpa melakukan lompatan ke atas. Setelah kedua
lengan diblok, kemudian ditarik ke belakang badan untuk persiapan fase step.
Ketika menggunakan teknik double arm, pelatih harus memastikan
atletnya untuk tidak melakukan dorongan ke atas sebelum fase pertama
dengan mengayunkan kedua lengan ke belakang saat take off.
Penambahan dorongan tersebut hanya akan menurunkan kecepatan horisontal yang
penting.
5) Dorongan Kaki (Foot
Strike) pada Ketiga Fase
Transisi dari hop ke step, dan dari step
ke jump, merupakan factor penting dalam mempertahankan kecepatan
terbesar selama tiap fase lompatan. Active landing ini (pawing)
sama dengan dorongan kaki menggaruk tanah dan menarik ke arah tubuh. Selama active
landing, tungkai pelompat diluruskan, ankle di fleksikan dan tuas
keseluruhan ditarik ke bawah dengan kuat pada bagian mid-foot yang
menyentuh tanah. Selama kontak, tubuh bergerak ke depan dengan ujung kaki
sambil mendorong tanah. Jika atlet mendarat kaku dengan tumit, maka akan
terjadi braking action yang menurunkan kecepatan dan jarak lompatan
serta meningkatkan kemungkinan terjadinya cedera.
C.
Permainan Untuk Melatih Teknik Dasar Lompat Jangkit
Selain faktor fisik, terutama kekuatan otot-otot
tungkai yang sangat berpengaruh terhadap prestasi lompat jangkit Indonesia,
faktor teknik merupakan salah satu faktor yang sangat dominan dalam
menghasilkan jarak lompatan. Pengamatan di lapangan menunjukkan masih ada
beberapa pelompat yang menampilkan teknik yang kurang baik. Gambaran itu
misalnya menyangkut presentase selama fase hop, step, dan jump
yang kurang baik, sehingga masih nampak adanya atlet yang tidak sampai
mendarat ke bak lompat. Meskipun para pelompat jangkit dunia berbeda dalam
tinggi badan, berat badan, dan kekuatan, kecepatan, tetapi teknik dasar yang
digunakan adalah sama, dari mulai awalan (run-up), hop, step,
dan jump, dimana para atlet dunia memperlihatkan aplikasi gaya
(kekuatan) dengan baik, sehingga gerakannya nampak indah.
Efisiensi gerak ini
memperlihatkan bahwa para pelompat dunia menggunakan teknik lompatan yang baik,
aksinya benar-benar efektif. Di luar dari perbedaan-perbedaan minor tersebut,
sebenarnya para atlet lompat jangkit dunia menggunakan teknik yang superior
yang didasarkan pada penggunaan prinsip-prinsip
mekanika terbaik yang mengendalikan gerak manusia (human movement).
Oleh
karenanya, dalam mengembangkan teknik melompat anak dapat melalui
permainan-permainan yang menyenangkan seperti permainan-permainan berikut ini :
1. Lompat Segitiga
1. bagi anak
menjadi 2 kelompok
2. tiap
kelompok dibagi mnejadi 3 grup.
3. Tiap grup
menempati posisi A,B dan C.
4.
dimulai dari grup A. Grup A melompati rintangan (kardus) ke B kemuian
menyentuh tangan teman satu kelompok
5.
lakukan seperti no.4 secara terus menerus dari A ke B ke C kembali ke A
lagi dan seterusnya hingga semua
anak selesai melakukan.
6.
kelompok yang semua anggotanya selesai melakukan telebih dahulu yang
manjadi pemenang.
Tujuan dari permainan ini adalah untuk melatih
kekuatan otot tungkai anak, melatih kebiasaannya melompat dengan satu kaki.
2.
Lompat & Sujud
Cara Melakukan :
1. bagi rata anak menjadi 2/3 kelompok.
2. tiap kelompok berbaris ke belakang dengan jarak
1meter.
3. Semua anak sujud seperti gambar di atas.
4. anak yang paling belakang melompati teman
yang ada didepannya secara terus menerus.
5. setelah melewati anak terdepan, beri jarak 1 meter
kemudian sujud kembali.
6. lakukan secara berkelanjutan hingga anak yang
terakhir melompat.
Tujuan permainan ini untuk melatih kekuatan otot
tungkai anak, melatih konsentrasi dan kersasama tim.
3. Lompat Susun
Cara Melakukan :
1. buat tanda pada lapangan dengan jarak tiap tanda 1
meter atau lebih.
2. bagi rata anak menjadi beberapa kelompok.
2. tiap kelompok berbaris rapi ke belakang
3. tiap anak memegang kun-kun .
4.
anak yang paling depan berlari ke titik pertama kemudian menaruh kun yang ia pegang.
5.
kemudian anak melompati titik-titik yang ada di depannya hingga kunkun terakhir
kemudian kembali ke posisi awal dengan berlari.
6.
setelah anak pertama sampai dan
menyentuh anak kedua, anak kedua melanjutkan dengan melompati titik
pertama dan menaruh kun di titik 2.
7.
Lakukan terus hingga anak terakhir.
8. Kelompok yang seluruh anggotanya paling awal
habis, maka ia pemenangnya.
4. Sprint dan Lompat
Cara melakukan :
1. bagi anak menjadi 2 kelompok
2.
kelompok 1 lari dari A melompati rintangan menuju B kemudian lompati rintangan
hingga ke C kemudian kembali ke A
3.
kelompok 2 melakukan hal yang sama tetapi dengan arah berbeda dari D ke C ke B
kemudian kembali ke A lagi.
4. lakukan secara bergantian hingga semua anak
selesai melakukan.
5. kelompok yang anggotanya selesai terlebih dahulu
maka dia yang menang.
5. Lompat
+ + (Plus-Plus)
Cara melakukan :
1. bagi anak menjadi 3 kelompok.
2. kompetisi dilakukan dengan tiap
kelompok melakukan lompatan secara bergiliran.
3.
jika melewati kunkun yang pertama maka poinnya 1, jika melewati kunkun yang
kedua maka poinnya 2, dst.
4. jumlahkan poin tiap anggota kelompok .
5. kemudian lanjut ke kelompok lain yang melakukan
lompatan.
6. setelah semua selasai di jumlah,
hitung poin yang tertinggi milik kelompok yang mana.
7. kelompok yang memperoleh poin terbanyak maka
itulah yang menang.
D.
Pembelajaran Teknik Lompat Jangkit
1) pembelajaran persiapan lompat jangkit
Tujuan utama latihan
persiapan khusus lompat jangkit adalah ;
a. memelihara
pendaratan aktif (menolak kembali) setelah melakukan lompatan:
b. memelihara keseimbangan dan kecepatan horizontal
melalui beberapa lompatan yang dilakukan secara berturut-turut.
Bentuk-bentuk latihan
untuk memelihara kemampuan itu antara lain adalah latihan pliometrik, yang
bentuknya misalnya : jingkat, lompat dan kombinasi antara keduanya. Dalam hal
ini semua bentuk latihan persiapan khusus lompat jauh dapat juga digunakan
sebagai bentuk latihan persiapan khusus lompat jangkit. Ditambah beberapa
bentuk latihan persiapan khusus lompat jangkit lainnya, antara lain sebagai
berikut:
a. lompat maupun
jingkat dari box ke box;
b. jingkat melewati beberapa rintangan dengan
kecepatan awalan yang sedang dan usahakan agar melewati rintangan-rintangan
tersebut kecepatannya tidak menurun;
c. lompat melewati beberapa rintangan dengan
kecepatan awalan yang sedang, jarak rintangan diatur hingga menjadi lebih
panjang. Usahakan agar kecepatan tidak menurun.
d. lompat-lompat dengan
dua kaki bersamaan tanpa awalan;
e. latihan jingkat, langkah, dan lompat dengan jarak
hasil ketiga lompatan tersebut makin ditingkatkan.
2) pembelajaran teknik lompat jangkit
secara umum.
Tujuan utama
pembelajaran teknik lompat jangkit ini adalah :
a. pelompat dapat
melakukan urutan gerak lompat jangkit;
b. pelompat dapat melakukan
irama gerak lompat jangkit;
c. pelompat dapat melakukan lompatan yang cukup jauh
dari awalan yang pendek tanpa usaha maksimal.
Beberapa bentuk latihan
yang dapat digunakan untuk memperoleh tujuan tersebut diatas antara lain
sebagai berikut :
a. lakukan lompat jangkit dengan jarak pendek dan
dengan awalan berjalan. Tujuan latihan ini untuk emnguasai gerakan lompat
jangkit dengan iramanya. Penekanannya pada ayunan kaki dan irama;
b. lakukan latihan a di atas, dengan gerakn awalan
yang lebih cepat antara lima sampai enam langkah. Tujuan latihan ini adalah
untuk mempelajari gerak lompat jangkit pada kecepatan yang lebih tinggi.
penekanannya pada perbandingan jarak pada setiap lompatan;
c. lakukan lompat jangkit dengan menggunakan tanda
untuk setiap lompatan (hop,step dan jump), dengan awalan enam sampai delapan
langkah. Tujuan latihan ini ialah agar pelompat menggunakan kekuatan tungkainya
semaksimal mungkin, khususnya pada waktu step dan jump. Penekanannya pada
pendaratan dan tolakan yang aktif pada waktu step;
d. lakukan lompat jangkit dengan tempat menolak
untuk jingkat (hop) yang lebih tinggi. tujuan latihan ini untuk meningkatkan
kemampuan menolak pada waktu langkah (step);
e. lakukan latihan d di atas, tetapi tempatmenolak
untuk lompat (jump) ditinggikan. Tujuan latihan ini sama seperti latihan di
atas;
f. lakukan latihan di atas, tetapi tahap langkah
(step) melewati rintangan. Tujuan latihan ini sama seperti latihan di atas;
g. lakukan lompat jangkit dengan lompatannya (jump)
melewati rintangan. Tujuan latihan ini untuk meningkatkan kemampuan menolak
mengangkat lutut kaki ayunan setinggi-tingginya pada tahap lompat (jump);
h. lakukan lompat jangkit dengan mendarat pada
matras. Tujuan latihan ini sama seperti latihan di atas.
3) Bentuk-bentuk pembelajaran teknik
lompat jangkit.
a. Latihan lompat dengan hitungan satu,dua ,tiga.
*cara melakukan
- bagi anak menjadi beberapa kelompok kemudian kelompok tersebut dibagi menjadi 2 (A
dan B) saling berhadapan.
- kelompok A dan B secara bergantian melakukan gerakan jingkat - jingkat 2 langkah kaki
yang sama kemudian langkah ketiga dengan kaki yang lain sambil dihitung satu,dua tiga
- lakukan sejauh 10 meter sebanyak 4 kali pengulangan.
*tujuan :
- melatih kelincahan langkah kaki dalam lompat jangkit.
*cara melakukan
- bagi anak menjadi beberapa kelompok kemudian kelompok tersebut dibagi menjadi 2 (A
dan B) saling berhadapan.
- kelompok A dan B secara bergantian melakukan gerakan jingkat - jingkat 2 langkah kaki
yang sama kemudian langkah ketiga dengan kaki yang lain sambil dihitung satu,dua tiga
- lakukan sejauh 10 meter sebanyak 4 kali pengulangan.
*tujuan :
- melatih kelincahan langkah kaki dalam lompat jangkit.
b. Latihan melompat dengan satu kaki
“tinggi” secara bergantian.
*cara melakukan :
- bagi
anak menjadi beberapa kelompok menghadap ke arah yang sama
- lakukan
lompatan tinggi dengan satu kaki secara bergantian.
- lakukan
sejauh 10meter sebanyak 2kali pengulangan.
*tujuan :
- melatih
power tungkai.
c. Latihan melompat dengan satu kaki
“jauh ke depan” secara bergantian.
*cara melakukan :
- bagi anak menjadi beberapa kelompok
menghadap ke arah yang sama
- lakukan
lompatan jauh ke depan dengan satu kaki secara bergantian.
- lakukan
sejauh 15meter sebanyak 2kali pengulangan.
*tujuan :
- melatih
jangkauan lompatan kaki pada saat melompat.
d. Latihan kontrol langkah kemudian
lompat.
*cara melakukan :
- bagi
anak menjadi beberapa kelompok menghadap ke arah yang sama
- lakukan
gerakan kaki secara bergantian seperti langkah kijang tapi pelan sejauh 10
meter kemudian lompat dengan satu kaki.
- mendarat
dengan 2 kaki
- lakukan
sebanyak 2kali pengulangan.
*tujuan :
- melatih
kontrol langkah agar tepat dalam mengambil ketususan dalam melakukan lompatan
lompat jangkit.
e. Sprint
dan Jump
*cara melakukan :
- bagi
anak menjadi beberapa kelompok menghadap ke arah yang sama
- lakukan
sprint sejauh 10 meter kemudian lompat dengan satu kaki.
- mendarat
dengan 2 kaki
- lakukan
sebanyak 2kali pengulangan.
*tujuan :
- melatih ketepatan pada fase hop setelah sprint.
f. Latihan hop, step, dan jump
*cara melakukan :
- bagi
anak menjadi beberapa kelompok menghadap ke arah yang sama
- lakukan hop,step,dan jump secara berkelanjutan sebanyak 2kali urutan.
- mendarat
dengan 2 kaki
- lakukan
sebanyak 2kali pengulangan.
*tujuan :
- melatih penguasaan teknik hop, step, jump secara berkelanjutan.
g. Lari kemudian hop, step, and jump.
*cara melakukan :
- bagi
anak menjadi beberapa kelompok menghadap ke arah yang sama.
- lakukan
lari dengan kecepatan sedang kemudian hop,step,dan
jump secara berkelanjutan sebanyak
2kali urutan.
- mendarat
dengan 2 kaki.
- lakukan
sebanyak 2kali pengulangan.
*tujuan :
- menguasai teknik lompat jangit secara
keseluruhan .
..... selamat mencoba semoga bermanfaat...
..... selamat mencoba semoga bermanfaat...
0 komentar:
Posting Komentar