Jumat, 19 November 2021

Tugas 03-OJT 1. Mengidentifikasi Masalah Pembelajaran

 

a.   Tugas 03-OJT 1.  Mengidentifikasi Masalah Pembelajaran

 

Peserta secara kolaborasi bersama warga sekolah dalam sebuah tim melakukan kajian implementasi manajerial sekolah khususnya pada 4 (empat) Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang berkaitan erat dengan pembelajaran yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses (SP), dan Standar Penilaian Pendidikan (SPP). Hasil kajian tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi aset/kekuatan sekolah yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan kelemahan sekolah yang menjadi masalah khususnya terkait dengan pembelajaran untuk dicarikan alternatif solusi berupa gagasan/inovasi dalam menyelesaikan masalah. Dalam mengidentifikasi aset/kekuatan, terlebih dahulu saudara dapat mempelajari secara detail dalam bahan bacaan pengembangan kewirausahaan.

Aktivitas pengisian instrumen identifikasi masalah pembelajaran, Saudara dapat menggunakan data hasil rapor mutu sekolah yang valid atau hasil EDS (Evaluasi Diri Sekolah) atau hasil pemetaan SNP sekolah. Selain itu Saudara juga dapat melakukan konfirmasi data-data tersebut melalui wawancara kepada pihak-pihak yang terkait (Kepala Sekolah, guru, peserta didik). Sebagai langkah awal, Saudara dapat menjawab pertanyaan berikut ini.

a.   Apa saja aset/kekuatan dari sekolah Saudara khususnya pada SKL, SI, SP, dan SPP?

b.   Apa saja kelemahan sekolah khususnya yang menjadi masalah terkait dengan pembelajaran yang ditemukan di sekolah Saudara?

c.   Tentukan satu masalah utama yang berkaitan dengan pembelajaran ditemukan di sekolah Saudara berdasarkan hasil data kelemahan sekolah/masalah-masalah pembelajaran?

Isilah tabel di bawah ini dengan terlebih dahulu membaca petunjuk pengisian di bawah ini:

Petunjuk pengisian instrumen identifikasi masalah pembelajaran:

1.    Kolom “a” diisi dengan nomor urut

2.    Kolom “b” diisi dengan nama SNP (telah diisi)

3.    Kolom “c” diisi dengan indikator untuk 4 (empat) SNP yang menjadi fokus kajian yaitu SKL, SI, SP, dan SPP. Isi indikator berdasarkan rapor mutu sekolah atau hasil EDS (Evaluasi Diri Sekolah) atau hasil pemetaan SNP sekolah

4.    Kolom “d” diisi dengan aset/kekuatan sekolah berdasarkan hasil kajian 4 (empat) SNP yaitu SKL, SI, SP, dan SPP yang dapat dikembangkan lebih lanjut di masa mendatang berdasarkan hasil rapor mutu sekolah atau hasil EDS (Evaluasi Diri Sekolah) atau hasil pemetaan SNP sekolah. Untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif terkait aset/kekuatan sekolah, Saudara dapat membaca lebih lanjut bahan bacaan Pengembangan Kewirausahaan Sekolah.

5.    Kolom “e” diisi dengan kelemahan di sekolah yang terkait dengan masalah-masalah pembelajaran berdasarkan hasil kajian 4 (empat) SNP yaitu SKL, SI, SP, dan SPP yang dapat dilakukan antisipasi dan dicarikan solusi

6.    Kolom “f” diisi dengan satu masalah utama yang dipilih sebagai prioritas dari beberapa masalah yang terdapat dalam kolom “e”. Masalah utama merupakan simpulan dari berbagai permasalahan yang muncul yang dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran, tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat, harus bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan, dan memerlukan keterampilan kepemimpinan yang kuat untuk menyelesaikannya.

 

Nama                    :           Basri ,S.Pd

Asal Sekolah        :           Kab Musi Rawas

 

Tabel 03-OJT 1 Instrumen Identifikasi Masalah Pembelajaran

No

Standar Nasional Pendidikan (SNP)

Indikator

Aset/Kekuatan sekolah yang dapat dikembangkan

Kelemahan sekolah (Masalah terkait Pembelajaran)

Satu Masalah Utama Pembelajaran

a

b

c

d

e

f

1.

Standar Kompetensi Lulusan

 

 

 

 

1.1.lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap

1.2.lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan

1.3.lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan

·   Siswa Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani

·   Sekolah sudah memiliki kegiatan keagamaan dengn cara membiasakan anak didik untuk mengaji, hapalan surat Surat pendek, doa doa sholat duha dan sholat juhur selain itu sekolah sudah menerapkan untuk membaca doa sebelum dan sesudah belajar

·   Sekolah rutin mengadakan perayaan peringatan hari besar keagamaan dan hari besar nasional

·   Sekolah sudah melaksanakan senam pagi bersama seminggu sekali untuk menjaga kebugaran

·   Sekolah selalu memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi disekolahnya untuk memotivasi siswa yang lain dalam berprestasi

·   Sekolah sudah bekerjasama dengan pihak terkait seperti puskesmas untuk pembiasaan hidup bersih sehat dan pencegahan penyakit seperti vaksin

·   Sekolah memiliki ekstrakurikuler pramuka guna meningkatkan keterampilan siswa

·   Siswa kurang memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif

 

·   Masih kurangnya minat siswa dalam mengikuti kegiaan ekstrakurikuler

 

·   Sekolah belum melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler olah raga ,seni dan budaya

 

Tingkat minat belajar untuk meningkatkann keterampilan siswa masih rendah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

System penerapan kurikulum yang masih kurang relevan khususnya kurikulum muatan lokal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

·  Guru  kurang oftimal  memanfaatkan media pembelajaran di kelas

 

 

 

 

 

2.

Standar Isi

2.1.perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan

 

2.2.kurikulum sekolah dikembangkan sesuai prosedur

 

2.3.sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan

·   Sekolah dalam menyususn KTSP mengacu pada kerangka dasar penyusunan kurikulum

 

·   Sekolah menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku

 

 

·   Sekolah Melewati tahapan operasional pengembangan

 

·   Penyusunan kurikulum belum melibatkan tim pengembangan kurikulum

 

·   Sekolah dalam penyusunan kurikulum muatan local dan kurikulum berbasis pendidikan karakter belum melibatkan dinas pendidikan/kemenag, instansi terkait di daerah dan tokoh kebudayaan

 

 

3.

Standar Proses

 

 

 

 

 

3.1.sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan

3.2.proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat

3.3.pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran

·   Sekolah membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan

·    

·   Silabus yang telah dikembangkan mngacu pada komponen yang telah ditetapkan

·   Silabus yang dikembangkan mengarah pada pencapaian kompetensi

·   Seluruh guru menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.

·   Seluruh guru mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran

·   Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah memiliki dokumen evaluasi/telaah RPP

·    

 

·  Kepala Sekolah kurang oftimal mengevaluasi hasil pembelajaran

(1) dilakukan saat proses pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran dengan

(2).menggunakan metode dan alat: tes lisan/perbuatan, dan tes tulis.

 

 

4.

Standar Penilaian Pendidikan

 

 

 

 

 

4.1.aspek peilaian sesuai ranah kompetensi

 

4.2.Teknik penilaian obyektif dan akuntabel

 

4.3.penilaian Pendidikan ditindaklanjuti

 

4.4.instrumen penilaian menyesuaikan aspek

 

4.5.penilaian dilakukan mengikuti prosedur

 

·    Penilaian menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel

·   Guru menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan

·   Guru menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan

·   Guru melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai prosedur

·   Guru melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur

·   Sekolah  menentukan kenaikan dan  kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai

 

·   Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi, yaitu ranah sikap pengetahuan ketrampilan,dan laporan

Tetapi kurang maksmal

 

·   Sekolah telah menindak lanjuti hasil laporan penilaian tapi kurang oftimal

 

·   Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang relevan tidak oftimal

 

Kurang optimal nya penggunaan dan pelaksanaan instrument penilaian sikap

*) dalam mengisi instrumen dapat mempelajari bahan bacaan atau sumber lain yang relevan dan contoh kasus

 

Catatan:

Peserta memperoleh format Identifikasi Masalah Pembelajaran dari pengajar diklat dan mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada pengajar diklat apabila dilaksanakan dengan moda luring.

 

Rubrik Penilaian Identifikasi Masalah Pembelajaran:

Nilai

Indikator

91 – 100

Seluruh indikator terpenuhi

1.     Indikator terisi dengan lengkap dan dapat diukur serta menggunakan data acuan pada rapor mutu sekolah atau hasil EDS (Evaluasi Diri Sekolah) atau hasil pemetaan SNP sekolah

2.     Data aset/kekuatan sekolah dideskripsikan sesuai dengan data-data yang dapat dipertanggung jawabkan

3.     Data kelemahan sekolah yang menjadi masalah-masalah pembelajaran dideskripsikan sesuai dengan data-data yang dapat dipertanggung jawabkan

4.     Rumusan masalah utama terhubung dengan data aset/kekuatan, kelemahan sekolah, dan identifikasi masalah

5.     Adanya keterkaitan antara aset/kekuatan dan kelemahan sekolah, identifikasi masalah pembelajaran, dan masalah utama

81 – 90,99

Minimal tiga indikator terpenuhi

71 – 80,99

Dua indikator terpenuhi

 

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Tugas 03-OJT 1. Mengidentifikasi Masalah Pembelajaran

0 komentar:

Posting Komentar